Tampilkan postingan dengan label Poem. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Poem. Tampilkan semua postingan

Minggu, 18 Mei 2014

Perayaan Hubungan Manusia

Berbicara mengenai langit,

mau biru, jingga, ataupun hitam
cerah ataupun hujan
juga fajar dan senja

tiap-tiap momen itu memiliki keindahannya

namun dari keseluruhannya,
ada beberapa momen
yang lebih indah dari  momen lainnya

diantara momen itu,
adalah saat fajar juga senja, saat fase pergantian langit
dimana tercipta semburat warna
akibat terbit terbenamnya matahari

yang sulit melukiskan keindahannya disini

namun sayangnya,
momen itu terjadi hanya sesaat
sesaat sekali,
hanya terjadi beberapa menit
dari ribuan menit yang tersedia dalam sehari

kemudian,
mencoba menarik benang merahnya
masuk dalam kehidupan panjang manusia

bahwa keseluruhan momen
sepanjang kehidupan manusia itu indah

sedih senang, suka duka,
semua memiliki keindahannya tersendiri

tentunya bila kita memandang
dari sudut yang tepat

poin pentingnya
ada juga momen-momen dalam kehidupan
yang lebih indah

namun masih seperti langit,
sayangnya momen itu
terjadi hanya sesaat

diantara jutaan menit yang manusia miliki,
momen itu terjadi hanya beberapa menit saja
hanya beberapa menit
sangat sangat sesaat

momen saat seseorang
merayakan selesainya pendidikan tingginya

momen ketika seseorang
menyempurnakan setengah diennya

adalah diantara momen indah itu

dan pastinya,
akan sulit sekali melukiskan
tak terkira bahagianya

jika momen yang sangat sangat sesaat itu,

dapat dilewati,
dengan orang-orang terdekat
juga orang-orang yang kita anggap penting
bersama orang-orang yang kita sayangi

karena ujian sejati hubungan,
bukan hanya dari seberapa setia diri
kepada para sahabat di kala mereka diterpa kegagalan
namun juga
pada seberapa antusias kita
merayakan keberhasilan mereka

hingga selalu

dalam tiap usaha dan doa,
berharap memiliki takdir

untuk membersamai dan hadir
pada momen indah itu.

oleh: Afdil

Kamis, 10 Oktober 2013

Seandainya...

Seandainya hatimu adalah sebuah sistem, maka aku akan scan kamu untuk mengetahui port mana yang terbuka sehingga tidak ada keraguan saat aku mencoba masuk kehatimu.
Tapi, aku hanya berani posting di blog ini yang jadi tempatku biasa bercerita menumpahkan keluh kesahku.
Inikah rasanya jatuh cinta yang sehingga membuat aku seperti pecundang? Atau aku memang pecundang sejati?

Seandainya hatimu adalah sebuah sistem, aku berharap agar tidak ada kata "You do not have permission to access it"
Tapi, aku cuma bisa berharap kalau kamu harus menjadi sang pangeran penyelamatku.

Tapi, jika hatimu adalah sebuah sistem, saat ku coba mengaksesnya,dan ku dapati "The page cannot be found because has been owned by someone" 
Sangat kaget rasanya telah diberitahu bahwa kamu telah ada yang miliki.

Sayang, hatimu bukanlah sebuah sistem tetapi kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma, dan hatimu telah dimiliki oleh insan yang berbeda yang bisa berada di sisimu saat kamu membutuhkannya, yang bisa membuatmu tertawa, yang bisa membuatmu menangis bahagia, yang bisa memberikan apa yang kamu minta, yang bisa menemanimu ke mana saja.

Dan, hatimu juga bukan secarik kertas putih polos yang dapat aku lukis sedemikian rupa untuk membuktikan bahwa kamu pantas untuk ku miliki.

Kamu adalah sang pangeran impianku yang telah mengacaukan sistemku.

Suatu saat nanti aku akan datang kepadamu dan mengatakan kalau sistemku sedang terinfeksi virus yang menghanyutkan. Tak ada virus yang dapat menyangkalnya selain kamu. 

Tapi itu hanyalah seandainya. . .
Seandainya, seandainya dan seandainya. . .

Kamis, 10 Januari 2013

Jalan Cinta Para Pejuang

di sana, ada cita dan tujuan
yang membuatmu menatap jauh ke depan
di kala malam begitu pekat
dan mata sebaiknya dipejam saja
cintamu masih lincah melesat
jauh melampaui ruang dan masa
kelananya menjejakkan mimpi-mimpi

lalu disengaja malam terakhir
engkau terjaga, sadar, dan memilih menyalakan lampu
melanjutkan mimpi indah yang belum selesai
dengan cita yang besar, tinggi, dan bening
dengan gairah untuk menerjemahkan cinta sebagai kerja
dengan nurani, tempatmu berkaca tiap kali
dan cinta yang selalu mendengarkan suara hati

teruslah melanglang di jalan cinta para pejuang
menebar kebajikan, menghentikan kebiaaban, menyeru pada iman
walau duri merantaskan kaki,
walau kerikil mencacah telapak
sampai engkau lelah, sampai engkau payah
sampai keringat dan darah tumpah

tetapi yakinlah, bidadarimu akan tetap tersenyum
di jalan cinta para pejuang

aku percaya.
Maka aku akan melihat keajaiban
Iman adalah mata yang terbuka
Mendahului datangnya cahaya

Salim A. Fillah